Arsenal Juara UCL Musim Ini? Pencapaian Arteta yang Patut Diacungi Jempol

Setelah bertahun-tahun menanti, Arsenal akhirnya kembali menunjukkan taji mereka di panggung Eropa. Musim 2024/2025 jadi momen yang sangat spesial bagi The Gunners—bukan hanya karena mereka kembali bersaing di Liga Champions dengan penuh percaya diri, tapi juga karena mereka kini jadi salah satu kandidat kuat juara. Di balik kebangkitan ini, ada satu sosok kunci: Mikel Arteta.

Kebangkitan Arsenal di Eropa
Sudah hampir dua dekade sejak terakhir kali Arsenal tampil di final Liga Champions (2006), dan sejak itu mereka lebih sering jadi penonton ketimbang pemain utama. Tapi musim ini, ceritanya berbeda. Arsenal tampil meyakinkan sejak fase grup. Bermain dengan intensitas tinggi, kedalaman skuad yang solid, dan semangat kolektif yang kuat, mereka berhasil menyingkirkan lawan-lawan berat dan melaju hingga babak semifinal—bahkan berpotensi mencapai final.

Permainan mereka tidak hanya enak ditonton, tapi juga efektif. Filosofi “progresif-possesion” yang dibawa Arteta kini matang sepenuhnya. Serangan dibangun dari belakang, pressing dilakukan secara kompak, dan lini depan diisi oleh pemain-pemain haus gol seperti Bukayo Saka, Gabriel Jesus, dan Kai Havertz yang tampil luar biasa musim ini.

Arteta, Arsitek Kesabaran
Saat Mikel Arteta ditunjuk sebagai manajer pada 2019, banyak yang skeptis. Minim pengalaman, bayang-bayang Pep Guardiola, dan tekanan fans yang ingin hasil instan sempat membuat posisinya goyah. Tapi satu hal yang selalu konsisten dari Arteta: visi jangka panjangnya.

Ia sabar membangun skuad. Tidak tergoda beli nama besar, tapi memilih pemain yang cocok dengan sistem. Ia berani memberi ruang bagi pemain muda, dan perlahan, filosofi permainannya tertanam dalam di tubuh tim.

Hasilnya? Arsenal kini bukan cuma tim yang bagus di atas kertas, tapi juga tangguh di lapangan. Musim lalu mereka hampir juara Premier League, dan musim ini, mereka menunjukkan kematangan yang membuat banyak lawan berpikir dua kali.

Mental Juara Mulai Terlihat
Yang membedakan Arsenal musim ini dengan musim-musim sebelumnya adalah mentalitas. Mereka tak lagi mudah panik ketika tertinggal, dan justru sering bangkit dalam kondisi tertekan. Ini terlihat jelas di beberapa laga penting UCL di fase knockout, saat mereka sukses membalikkan keadaan di kandang lawan.

Pemain seperti Declan Rice, Ødegaard, dan Saliba menunjukkan leadership luar biasa di lapangan. Mereka jadi tulang punggung Arsenal dalam menjaga stabilitas permainan, sekaligus memompa semangat tim di momen krusial.

Apakah Arsenal Bisa Juara UCL?
Tentu, tantangan belum selesai. Mereka masih harus melewati lawan tangguh di semifinal dan (jika lolos) final. Klub-klub seperti Real Madrid, Bayern München, atau Manchester City bukan lawan yang mudah. Tapi Arsenal musim ini punya modal besar: kualitas, kedalaman, taktik, dan semangat muda.

Apapun hasil akhirnya nanti, pencapaian Arteta musim ini sudah pantas diacungi jempol. Ia berhasil mengubah Arsenal dari tim yang sekadar “cukup bagus” menjadi tim elit Eropa yang ditakuti. Jika mereka berhasil menutup musim ini dengan mengangkat trofi Liga Champions, itu akan jadi sejarah baru, dan Arteta akan tercatat sebagai legenda sejati klub.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *